.

.

Senin, 06 Februari 2012

SARINAH, Kewajiban wanita dalam perdjoangan Republik Indonesia.

TERJUAL BY JAKSEL
Judul              : SARINAH,
Kewajiban wanita dalam
perdjoangan Republik Indonesia.
Karangan       : Dr. Ir Sukarno
Penerbit          : Jajasan Pembangunan
Tjetakan         :  Ketiga 1951 (original)
Halaman         :329
Soft Cover, jadul banget.
harga: Rp.400.000  (belum termasuk ongkos kirim)

CALL/SMS: ANDY FIRMANSYAH.
XL(087859558678) / FLEXY: 0341-3190190
EMAIL: andyfirmansyah@rocketmail.com


KATA PENDAHULUAN
Pada Tjetakan Pertama

Sesudah saja berpindah kediaman dari Djakarta ke Djojakarta, maka di Djokja itu tiap tiap dua pekan sekalisaja mengadakan kursus wanita. Banjak orang jang tidak mengerti apa sebabnja saja anggap kursus-kursus wanita itu begitu penting. Siapa jang menbatja kitab jang saja sadjikan sekarang ini,- jang isinja telah saja uraikan didalam kursus kursus – wanita itu dalam pokok pokonja -, akan mengerti apa sebab saja anggap soal wanita itu soal jang amat penting . Soal – wanita adlah soal masjarakat ! Sajang sekali, bahwa soal wanita itu belum pernah dipeladjari sungguh sunggu oleh pergerakan kita. Sudah lama saja bermaksud menulis buku tentang soal itu, tetapi selalu maksud saja itu terhalang oleh beberapa sebab. Tetapi sesudah kita memproklamasikan kemerdekaan, maka menurut pendapat saja soal wanita itu perlu dengan segera didjelaskan dan dipopulerkan. Sebab kita tidak dapat menjusun Negara dan tidak dapat menjusun masjarakat, djika (antara lain soal) kita tidak mengerti soal wanita. Itulah sebabnya saja, setiba di Djokjakarta, segera mengadakan kursus kursus wanita itu. Atas permintaan banjak orang, apa jang saja kursuskan itu kemudian saja tuliskan, dan saja lengkapkan pula. Buku „Sarinah” inilah hatsilnja. Apa sebab saja namakan kitab ini „Sarinah”? Saja namakan kitab ini „Sarinah” sebagai tanda terima kasih saja kepada pengasuh saja ketika saja masih kanak kanak. Pengasuh saja itu bernama Sarinah. Ia „mbok” saja. Ia membantu Ibu saja, dan dari dia saja menerima banjak rasa Tjinta dan rasa kasih. Dari dia saja mendapat banjak peladjaran mentjintai „orang ketjil”. Dia sendiripun „orang ketjil”. Tetapi budinja selalu besar ! Moga moga Tuhan membalas kebaikan Sarinah itu ! Kata pendahuluan ini saja sudahi dengan mengutjapkan banjak terima kasih kepada sdr. Mualliff Nasution, jang selalu bekerdja keras menjelanggarakan kursus kursus wanita itu, dan menjelenggarakan penerbita kitab “Sarinah” ini pula. Soekarno
Djokjakarta, 3 November 1947

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa menuliskan sedikit komentar ya....? banyak juga boleh..........thanks.....

Related Post

ShareThis