.

.

Rabu, 29 Februari 2012

Logo Tsarin dan Buku Langka

Logo Percobaan

Selasa, 28 Februari 2012

Cara Merawat Buku Agar Awet

Merawat buku bukanlah hal yang sulit, namun seringkali orang malas  atau tidak tahu cara merawatnya, padahal buku yang dibelinya itu tidak murah loh. Nah, gimana sih cara merawat buku yang kita punya? Ini ada beberapa tips buat kalian yang ingin merawat buku

1. Disampul
Menyampul buku itu nggak sulit, cuman sedikit makan waktu kita. Tapi dengan menyampul buku, buku kita jadi terlihat bersih walaupun sudah lama. sebelum menyampul buku carilah plastik yang agak tebal dan tidak lengket untuk sampul buku kamu, Usahakan pakai plastik bening agar cover bukunya terlihat. Yang perlu diperhatikan adalah pada saat menyampul buku jangan terlalu ketat, karena nanti bisa membuat bagian cover buku terlipat jika sering dibuka. Nanti ketika sampul tersebut sudah sedikit rusak, kalian bisa ganti dengan sampul baru.

2. Jangan Dilipat
Melipat buku bisa merusak kertas, Gunakan pembatas buku jika kamu ingin menandai buku. Pembatas buku tidak harus dengan sesuatu yang mahal dan cantik. Kita bisa gunakan selembar daun, uang atau kartu nama untuk membatasi buku kita. Yang paling fatal jika kita menandai buku dengan benda tebal seperti pulpen atau lainnya karena bisa merusak Jilid.

3. Disusun berdiri, bukan ditumpuk
Simpan buku dengan cara disusun berdiri, jangan pernah dengan cara menumpuk karena bisa merusak jilid buku dan covernya, Gunakan pembatas rak agar buku yang kita susun berdiri tegak. Susunlah buku berdasarkan klasifikasinya agar nanti mudah untuk dicari. Pengecualian untuk booklet boleh disimpan dengan cara ditumpuk

4. Dibersihkan
Buku kalau kelamaan disimpan dan dipajang pasti berdebu kan? biar nggak berdebu ya harus dibersihkan. Membersihkan buku gampang kok, Bisa dengan kemoceng, lap, lap basah juga boleh untuk buku yang bercover plastik (umumnya hardcover).

5. Jangan ditekuk & dilipat
Ini kesalaha yang sering terjadi, umumnya ketika orang membaca buku jari telunjuk suka membentuk lekukan pada buku. ini menyebabkan buku menjadi cacat karena tekukan tersebut. Orang suka nggak sadar loh kalau baca buku suka menekuk bukunya apalagi melipat! wah haram itu hukumnya.

6. Jangan dicorat-coret
Untuk buku cetakan usahakan untuk tidak dicorat coret entah itu pakai pulpen ataupun pensil, karena dengan pensil pun ketika dihapus kertas menjadi lebih tipis. Gunakan sticky notes seperti post it atau merek lainnya (lebih mahala lebih baik) Karena ketika catatan tersebut dilepas, perekat pada catatan kertas tersebut nggak meninggalkan sisa di buku kita.

7. Diberi Kapur Barus (kamper)
Bahan baku kertas berasal dari kayu yang dijadikan bubur kemudian dicetak menjadi lembaran-lembaran tipis, karena itu bisa mengundang rayap menggerogoti buku-buku kita. Umumnya buku-buku baru tidak dirayapi karena beberapa sudah diberi zat-zat kimia untuk bahan baku daur ulang kertas. Juga material plastik dalam pembuatan kertas licin. Namun untuk buku-buku yang masih menggunakan kertas asli umumnya masih bisa dirusak rayap. Maka dari itu rak buku boleh ditaburi kapus barus yang dihancurkan atau bubuk cengkeh agar buku kita terjaga dari rayap.

8. Lakukan rotasi posisi buku setiap dua pekan sekali.
Jika memungkinkan, keluarkanlah buku-buku dari lemari dan letakan selama sehari di luar lemari. Bisa di atas meja atau di ruang terbuka yang tidak lembab.

9. Cahaya Yang Cukup
Tak ada salahnya memberi lampu khusus dalam lemari buku hingga buku mendapat cahaya yang cukup. Sinar lampu menghambat ngengat masuk ke sela-sela buku.

10. Mudah Dijangkau
Usahakan letak buku tidak berdekatan dengan lantai. Artinya tempat buku jangan di bagian paling bawah lemari. Pilihlah tempat yang memungkinkan buku enak dilihat dan mudah dijangkau. Pilihan bisa di bagian tengah atau atas.

Buku memang harus dirawat, tapi bukan berarti saking kita merawatnya jadi jarang kita baca. Salah itu! gunakan buku untuk diambil ilmunya, dipahami dan disebarkan. Jangan pelit-pelit sama yang namanya minjemin buku, karena memang nggak semua orang bisa beli atau sempat meminjam ke perpustakaan bukan? Jika kita memiliki banyak koleksi buku yang sudah tidak dibaca lagi dan tidak ada anggota keluarga yang membutuhlkan lebih baik disumbangkan saja ke perpustakaan. Ilmu yang bermanfaat akan menjadi amal jariah loh!

Rawat bukumu, sebarkan ilmunya!

Sumber:
http://ilmuperpus.wordpress.com/2010/06/20/cara-merawat-buku/
http://www.ruangbaca.com/kelas_baca/?action=b3Blbg==&linkto=Ng==&when=MjAwNTA4MDg=
 http://pustakaimamsyafii.com/cara-membuat-buku.html

Senin, 27 Februari 2012

MEREKA JANG DILUMPUHKAN , DJILID PERTAMA ( I )



 TERJUAL, BY GRESIK
Judul : MEREKA JANG DILUMPUHKAN , DJILID PERTAMA ( I )
TJETAKAN KEDUA. Terbitan 1961
Sebuah Novel Sejarah (Buku per-Tama dari seri 2 Jilid)
Pengarang : Pramoedya Ananta Toer
Penerbit : DINAS PENERBITAN BALAI PUSTAKA DJAKARTA.
Kulit Depan: DAHLAN DJAZH
Illustrasi: 11 buah gambar dalam oleh Zaini
Halaman 298
Soft  Cover, Kondisi parah! Wes pokoknya sesuai yg ada di foto! Tapi…, biasa, isi masih bagus….

Price: IDR 300.000,00

Sinopsis
Dengan.. Mereka Jang Dilumpuhkan "Pramoedya Ananta Toer memutar sebuah film dokumentasi tentang manusia-manusia dalam pendjara, anak-anak Indonesia jang dipendjarakan oleh Belanda karena dianggap berbahaja bagi ketenteraman politik dan militernja, anak-anak Belanda sendiri jang djadi lemah hati karena merasa tertipu oleh pemerintahnja atau djuga karena takut mati dan memilih hukuman ini meninggalkan dunia bebas dengan tertutupnja pintu pendjara dan masing-masing tidak tahu kapan dapat kembali menghirup udara segar diluar pendjara.

SUMBER ARTIKEL:
http://niagarabuku.blogspot.com/2010/10/mereka-jang-dilumpuhkan-jilid-ii.html
















BUMI MANUSIA -- ANAK SEMUA BANGSA -- JEJAK LANGKAH -- RUMAH KACA (Tetralogi)

TERJUAL BY SIDOARJO


(Tetralogi)



Edisi Pembebasan Karya Pulau Buru

Hard cover


Cover Belakang

Isi dalam buku, masih belum tahu asli atau foto copyan, soalnya ada SOB nya

Isi dalam buku, sepertinya foto copyan karena tidak sama dengan 3 buku yg lainnya. Tapi rapi banget jilidan and fotocopyannya

1.      Judul Asli: BUMI MANUSIA. Terbitan Oktober 2002.
Sebuah Novel Sejarah (Buku per-Tama dari seri 4 Jilid)
Pengarang : Pramoedya Ananta Toer
Penerbit : Hasta Mitra, Penerbit Buku Bermutu Jakarta.
Editor: Joesoef Isak
Kulit Depan: Dipo Andy – Gelaran Mouse
Illustrasi: Galam
Halaman 408
hard  Cover, Kondisi MULUS (Second)

Bumi Manusia Adalah buku pertama dari serangkaian roman empat jilid (tetralogy) karya Pramoedya Ananta Toer melingkupi masa kejadian 1898 sampai 1918, masa Periode Kebangkitan Nasional, masa yang hamper-hampir tak pernah di jamah oleh sastra Indonesia, masa awal masuknya pengaruh pemikiran rasio, awal pertumbuhan organisasi - organisasi modern yang juga berarti awal kelahiran demokrasi pola Revolusi prerancis





2.      Judul Asli: ANAK SEMUA BANGSA. Terbitan February 2001
Sebuah Novel Sejarah (Buku Ke-Dua dari seri 4 Jilid)
Pengarang : Pramoedya Ananta Toer
Penerbit : Hasta Mitra, Penerbit Buku Bermutu Jakarta.
Editor: Joesoef Isak
Kulit Depan: Si Ong (Harry Wahyu)
Design Buku: Marsha Anggita
Halaman 403
Soft  Cover, Kondisi MULUS (Second)

Anak Semua Bangsa Berkisah tentang pengenalan si tokoh pada lingkungan sendiri dan dunia, sejauh pikirannya dapat menjangkaunya.





3.      Judul Asli: JEJAK LANGKAH. Terbitan Februari 2001
Sebuah Novel Sejarah (Buku Ke-Tiga dari seri 4 Jilid)
Pengarang : Pramoedya Ananta Toer
Penerbit : Hasta Mitra, Penerbit Buku Bermutu Jakarta.
Editor: Joesoef Isak
Kulit Depan: Si Ong (Harry Wahyu)
Design Buku: Marsha Anggita
Halaman 558
Soft  Cover, Kondisi MULUS (Second)

JEJAK LANGKAH  Berkisah tentang kelahiran organisasi –organisasi modern Pribumi pertama-tama dan,




4.      Judul Asli: RUMAH KACA. Terbitan Oktober 2001
Sebuah Novel Sejarah (Buku Ke-Empat dari seri 4 Jilid)
Pengarang : Pramoedya Ananta Toer
Penerbit : Hasta Mitra, Penerbit Buku Bermutu Jakarta.
Editor: Joesoef Isak
Kulit Depan: Dipo Andy – Gelaran Mouse
Illustrasi: Galam
Halaman 484
Soft  Cover, Kondisi MULUS (Second)

RUMAH KACA   Berkisah tentang usaha colonial Hindia – Belanda dalam membikin Hindia menjadi rumah kaca dalam mana setiap gerak-gerik penduduk di dalamnya dapat mereka lihat dengan jelas, dan dengan hak exorbitant dapat berbuat sekehendak hatinya terhadap para penghuni di dalam rumah itu

Tetralogi ini adalah suatu kesatuan yang masing-masing jilidnya dapat berdiri sendiri-sendiri. Sebelum roman empat jilid ini dituangkan dalam tulisan, kisahnya diceritakan secara lisan oleh Penulis kepada teman-temannya seperasaian di Unit III Wanayasa di pulau pembuangan Buru.

Suatu usaha lagi untuk mengenal Indonesia



Price:
 BUMI MANUSIA -- ANAK SEMUA BANGSA -- JEJAK LANGKAH -- RUMAH KACA
: IDR  800.000,00  (belum termasuk ongkos kirim)

Seperti pernah kami nyatakan pada kesempatan lain, kami tidak akan berpanjang-panjang dan membuang-buang waktu mem­bahas dagelan kesewenang-wenangan kekuasaan politik rejim orde barunya golkar yang mem­be­rangus buku-buku Pramoe­dya. Mengapa? Tidak lain karena tuduhan Pramoedya secara lihay lewat karya-karyanya mempropa­ganda­kan marx­isme-­leninis­me, di negeri-negeri yang paling anti-komunis pun menjadi bahan tertawaan yang paling menggelikan.
    Sesuai dengan rencana Penulis dan Penerbit Hasta Mitra, dengan ini diumumkan bahwa roman empat jilid ini ­yang di luar negeri dikenal sebagai The Buru Quartet – Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, Rumah Kaca – dan buku-buku lain yang pernah diberangus oleh rejim orde barunya golkar, semua akan diter­bit­kan ulang sebagai Edisi Pembebasan; sedang kesemua karya Pramoedya lainnya – termasuk karya klasik Penulis tahun 50 dan 60-an – juga akan berangsur dicetak ulang dalam rangka rencana besar Hasta Mitra menerbitkan kembali secara menye­luruh Karya-Karya Pilihan Pramoedya Ananta Toer.
    Bahwa larangan terhadap buku-buku Pramoedya sampai hari ini belum dicabut oleh Pemerintah, bukanlah menjadi urusan Penulis dan Penerbit. Sebagai warganegara, kami akan tetap bekerja dan akan tetap terbit seperti biasa – sebab itulah cara kami menghormati dan ikut aktif menegakkan hak-hak azasi manusia sebagai­mana selalu menjadi sikap kami semasa jendral Suharto dengan mesin kekuasaannya – politisi golkar dan para jendral – masih bebas berkuasa mem­prak­tekkan kese­wenang-wenangan mereka. Tetap terbit walaupun pembera­ngus­­an berlangsung tidak henti-hentinya, merupakan kontri­busi kami untuk bersama para pejuang demokrasi dan keadilan lainnya menegak­kan HAM dan merebut kebebasan kami sendiri
     Terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu kami – terutama sikap untuk tetap bersama kami, dan dengan segala risiko ikut aktif mendis­tribusikan buku-buku kami – justru pada masa-masa kesewe­nang­an kekuasaan fasis golkarnya orde baru merajalela yang tanpa proses apa pun memberangus buku-buku kami. Terimakasih kami kepada mereka yang dengan sadar mendistribusikan dan tetap mem­baca karya-karya Pramoedya yang dilarang – juga sekarang-sekarang ini – pada saat sementara toko-toko buku besar masih ragu mendistri­busi­kan buku-buku Pramoedya hanya karena larangan terhadap buku-bukunya itu secara resmi belum dicabut oleh Pemerintah. 
     Salut kepada sikap yang tidak hanya mau menunggu enaknya saja tanpa mau bersinggungan dengan risiko sekecil apa pun.
Joesoef Isak, ed.


SUMBER ARTIKEL:
http://www.hastamitra.net/2010/11/pramoedya-ananta-toer-edisi-pembebasan.html

BUMI MANUSIA


Buku tanpa cover depan
TERJUAL
Judul : BUMI MANUSIA
Karangan : Pramoedya Ananta Toer
Terbit pertama kali 1980, Hasta Mitra, Jakarta.
Halaman: 355
Cetakan kedua September 1980
Soft Cover, Kondisi Tak ada sampul depan (lumayan, isinya masih bagus)

Price: IDR. 50.000  (belum termasuk ongkos kirim)

Ketebalan buku


Tokoh Minke lahir pada 1880, tepat seratus tahun yang lalu jika dihitung sejak terbitnya novel Bumi Manusia (This Earth of Mankind) untuk pertama kali. Minke lahir di era kolonialisme Belanda sedang gencar-gencarnya menyedot kekayaan alam dan tenaga manusia Nusantara, hingga memasuki kurun 300 tahun, dihitung sejak VOC memasuki perairan Batavia dan mendirikan kantor dagang berupa loji yang digunakan sekaligus pangkalan laut.
     Van den Bosch dengan programnya yang tersohor: tanam paksa/ cultuurstelsel mulai bergulir pada 1830-an, Belanda usai meraih kemenangan dalam perang Jawa yang lebih termasyhur dengan perang Diponegoro. Program jenius si Bosch demi kejayaan Nederland Raya terus berlanjut dan semakin bervariasi tanaman-tanaman yang dibebankan pada kaum petani pribumi, hingga pada 1870 para petani harus menanami duapuluhlima persen dari lahannya dengan tanaman wajib, berupa vanili, tebu, kayu manis dan sebagainya sesuai permintaan pasar dunia. Dengan latar belakang keadaan pribumi yang tertindas seperti itulah, Pramoedya dalam buku ini mencoba menggelar kejadian di satu pojokan bumi manusia – manusia pribumi Jawa.
     Benarkah orang pribumi sudah demikian merosotnya sejak keruntuhan Majapahit yang perkasa hingga terpecah-belahnya Mataram Sultan Agung? Dan selanjutnya bangsa Eropa yang unggul ilmu pengetahuannya itu berhasil dengan mudahnya menguasai tanah Jawa, hingga mereka memerintah sebagai bangsa pemenang.
     Benarkah manusia Jawa yang gagah perwira di masa Majapahit itu kini sudah demikian rendah penguasaan ilmu pengetahuannya hingga menjadi bangsa kuli di antara bangsa-bangsa?
     Agama Islam sempat mencapai perkembangan yang mengagumkan di masa kerajaan Mataram Sultan Agung, karena di masa itu bangsa Barat belum sepenuhnya menguasai Nusantara. Masa keemasan penyebaran Islam di Jawa oleh sembilan orang wali (Walisongo) memang lancar dengan runtuhnya kerajaan Hindu-Buddha Majapahit menyerat serta terpecah-belahnya Nusantara menjadi kerajaan-kerajaan kecil. Penyebaran agama baru itu pula yang mempercepat ambruknya Majapahit.
     Kerajaan Hindu-Buddha diwakili Majapahit berhasil menyatukan Nusantara, sedangkan kerajaan Islam cuma berhasil menguasai tanah Jawa, karena keburu masuknya bangsa-bangsa Eropa yang lebih kuat perlengkapan perangnya.
     Dengan Revolusi Agustus 1945 Nusantara dapat bersatu kembali dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pelarangan novel Bumi Manusia
Menurut editor Bumi Manusia, JI, pada 1980 buku ini sempat beredar bebas enam bulan hingga dilarang oleh Kejaksaan Agung dengan Surat Keputusan Nomor 052/JA/5/81 tanggal 29 Mei 1981 atas rekomendasi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Sampai detik ini pelarangan itu belum dicabut. Alasan pelarangan pada 1980 itu, menurut pihak Kejaksaan Agung, “Isi buku Bumi Manusia dianggap menyebarkan paham terlarang di wilayah NKRI, paham Marxism-Leninism.”
     Dalam interogasinya di Kejagung JI membantah hal di atas dengan mengatakan, “Selama saya mengedit baris demi baris Bumi Manusia, saya tidak menjumpai Kamerad Marx dan Lenin ngumpet di balik titik atau koma dan di tempat lainnya.”
     Tokh buku yang telah diterjemahkan ke dalam lebih dari duapuluh bahasa itu tetap dilarang di masa kekuasaan Orde Baru. Setelah lengsernya Bapak Pembangunan Haji Muhammad Soeharto dan memasuki era Reformasi, maka pada 2001 penerbit Hasta Mitra mengedarkan kembali Bumi Manusia seri pembebasan tanpa menunggu pelarangan buku itu dicabut oleh yang berwenang. Saat ini hak pengedaran Bumi Manusia dipegang oleh Penerbit Lentera Dipantara milik keluarga Pramoedya A. Toer.

Para tokoh dalam Bumi Manusia
Kita kembali pada novel Bumi Manusia. “Orang memanggilku Minke….” Minke memperkenalkan namanya yang unik, layaknya pemuda memasuki masa dewasa. Ia seorang pelajar di HBS Surabaya. Minke pelajar pribumi yang cemerlang hingga usai ujian akhir sekolah kelak di HBS dinobatkan sebagai siswa terpandai nomor satu HBS Surabaya, dan nomor dua untuk seluruh Hindia Belanda. Prestasi siswa pribumi Jawa yang mengagumkan di masa itu. Di masa kekuasaan kolonial itu pribumi belum mungkin menjadi nomor satu seluruh Hindia Belanda….
     Tidak semua anak mampu boleh masuk sekolah tinggi, kecuali anak ningrat pribumi, atau anak pejabat pribumi yang boleh belajar di sekolah setingkat HBS. Kekecualian bagi anak totok Belanda dan peranakan yang disamakan dengan totok. Minke masuk HBS dengan dukungan neneknya, bupati Bojonegoro.
     Prestasinya dalam jurnalistik dengan nama samaran Max Tolenaar menulis untuk surat kabar di Jawa Timur. Guru sastranya yang liberal dan progresif memuji-mujinya sebagai siswa kebanggaannya selama karirnya sebagai guru sastra. Pribumi menulis untuk surat kabar di jaman itu? Luar biasa di jaman itu. Hal itu dimungkinkan bermodal nama samaran seorang peranakan ia mengumumkan dirinya, karena bagi peranakan masih layak peluang untuk menulis dalam surat kabar.
     Hasil penelitian residen Bojonegoro bahwa pribumi punya tingkat intelijensi sama derajat dibanding orang Belanda. Penelitian yang diilhami oleh teori asosiasi Dr. Snouck Hurgronje mempunyai thesis: dapatkah pribumi bersama-sama Belanda memerintah orang pribumi Hindia? Residen Bojonegoro sangat terkesan pada Minke, obyek penelitiannya.
     Perbedaan antara orang Belanda dan pribumi; orang Belanda datang sebagai penjajah dan penakluk sedangkan orang pribumi jadi taklukannya. Ketidakadilah berlaku di tanah jajahan manapun, bagi pribumi lebih jelas lagi mengejawantah dalam hukum bertingkat-tingkat yang berlaku di Hindia Belanda. Tingkat tertinggi Belanda totok, di bawahnya timur asing, dan paling bawah adalah pribumi. Pribumi di depan hukum selalu kalah melawan Belanda dan sebaliknya.
     Kisah Minke dengan kekasihnya Annelies di seputar kegiatan pabrik gula melibatkan Minke berhadapan dengan hukum yang dijalankan oleh pemerintah Hindia Belanda. Minke masih beruntung berkat previlium previgiatum (kekebalan hukum tingkat tertentu) yang dimilikinya, karena belajar di HBS Minke sederajat anak bupati. Annelies anak seorang administratur pabrik gula, Herman Mallema.
     Nyai Ontosoroh alias Sanikem berbangga hati anak gadisnya punya teman seorang pemuda yang belajar di HBS. Bersekolah di HBS berarti setelah lulus nanti akan menduduki jabatan tertentu dalam struktur pemerintah Hindia Belanda, atau meniti jenjang pendidikan yang lebih tinggi di Hindia Belanda atau di Nederland.
     Tahun 1900 di utara sana di negeri Tiongkok terjadi penumbangan dinasti Qing. Tiongkok memproklamirkan diri jadi Republik Tiongkok. Seorang dokter menjadi presiden pertama, yang tidak berkuasa efektif karena wilayah Tiongkok dikuasai oleh raja perang setempat.
     Philipina bangkit melawan penjajah Spanyol. Hindia Belanda adem-ayem terus......... 

SUMBER ARTIKEL:
http://www.hastamitra.net/2010/03/bumi-manusia-novel-pramoedya-yang.html


Isi dalam buku


Isi dalam yang bagian akhir, nampak ada KWATERNARIUS

TetralogyROMAN KARYA PULAU BURU

Cover belakang

Pramoedya Ananta Toer, pakai songkok kebangsaan Indonesia

Sabtu, 25 Februari 2012

TANJA-DJAWAB, Jilid I- 1967 & Jilid II- 1968


Jilid I- 1967

Jilid II- 1968
TERJUAL BY PANDAAN
Judul : TANJA-DJAWAB
Karangan : Prof. Dr. HAMKA
Penerbit : BULAN BINTANG DJAKARTA
Jilid I- 1967 & Jilid II- 1968
Halaman Jilid I: 94, Jilid II: 104
Soft Cover, Kondisi MULUS

Price Jilid I & Jilid II: IDR. 100.000  (belum termasuk ongkos kirim)

Dari Penerbit:

Isi buku ini adalah berasal dari sebahagian tulisan2 Prof. Dr. HAMKA dalam madjalah “GEMA ISLAM” Djakarta. Kami kumpulkan kembali menjadi buku jang berdjilid-djilid atas permintaan para pembaca

Related Post

ShareThis