TERDJUAL BY BATAM
Judul: MERANTAU KE - DELI
Price : IDR 200.000,00 (belum termasuk ongkos kirim)
Oleh: HAMKA
Penerbit: DJAJABAKTI MCMLX- Djakarta 1959
Edisi : Soft Cover
Halaman: 164
Bahasa: Indonesia Ejaan Lama
Tjetakan : KEENAM th 1959
Price : IDR 200.000,00 (belum termasuk ongkos kirim)
“Merantau Ke Deli” ini roman karya Buya Hamka, tutur bahasanya sangat
menyentuh. Buku ini mengisahkan seorang wanita, Poniem yang
diselamatkan dari lembah kehinaan oleh seorang lelaki bujang, Leman. Dia
kemudian diperisteri dan hidup dalam sebuah rumahtangga yang bahagia.
Poniem sangat setia terhadap suaminya dan berusaha sekuat tenaga untuk
membantu semua urusan rumahtangga dan pekerjaan suaminya. Akan tetapi
lama-kelamaan kedamaian rumah tangga mereka semakin hari semakin hilang
setelah Leman larut dalam kegiatan perdagangannya. Sebagai lelaki yang
berasal dari keluarga Minang, dia ditekan oleh keluarga supaya mengawini
seorang gadis yang sederajat untuk meneruskan adat dan budaya.
Lama-kelamaan Leman termakan bujukan tersebut dan menerima untuk menikah
kembali. Leman berjanji kepada Poniem tidak akan mengabaikannya dan
selalu menjaga perasaannya sebagai isteri pertama. Namun janji tinggal
janji. Isteri mudanya jauh lebih pandai berdandan dan merayu dan merebut
perhatian Leman suapaya lebih mencintainya. Pertengkaranpun mulai
terjadi. Perdagangan Leman yang selama ini dibantu Poniem pun hendak
dikuasai oleh isteri muda. Leman yang serba-salah pada mulanya lama
kelamaan mulai memihak kepada isteri mudanya.
Pertngkaran hebat yang terjadi memaksaLeman menceraikan Poniem. Sejak
hari itu Poniem meninggalkan rumahnya dan merantau ke deli. Kegiatan
perdagangan Leman mulai mengalami rugi, ditambah lagi dengan sikap tamak
isteri yang baru. Barulah Leman menyedari, selama ini dia banyak
terbantu oleh ketekunan Poniem dalam berdagang. Tapi nasi sudah menjadi
bubur.
Poniem akhirnya menemukan jodoh barunya yang lebih memahami dan
menghargainya, salah seorang dari pekerja di kedainya dahulu. Mereka
memulai berdagang kembali dengan sedikit modal yang ada pada mereka.
Usaha dagang mereka maju hingga mereka sanggup membeli rumah dan tanah.
Sementara itu Leman dan isteri mudanya semakin hari semakin jatuh
miskin. Pertemuan kembali Leman dan Poniem benar-benar membuat Leman
sadar. Satu kisah ketika Poniem memberikan beberapa logam uang kepada
anaknya Leman benar2 menguras air mata. Begitulah…
Ketika anda membaca sinopsisnya jangan anda bayangkan dengan sinetron
yang ada sekarang…jauh dari langit..tutur bahasa yang ditorehkan sang
buya sangat rapi, manis dan menguras perasaan. Bagaimana kisah Poniem
ketika merantau dan hidup dalam keprihatinan yang hidup dari biji jarak
misalnya…sangat membawa kita ke dalam imaginasi yang dalam.
SUMBER ARTIKEL:
http://papahnyalazuward.wordpress.com/2008/04/02/merantau-ke-deli/
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa menuliskan sedikit komentar ya....? banyak juga boleh..........thanks.....