TERJUAL
Price:
BUMI MANUSIA -- ANAK SEMUA BANGSA -- JEJAK LANGKAH -- RUMAH KACA
: IDR 625.000,00 (belum termasuk ongkos kirim)
Berat: Masuk hitungan 3 kg JNE
Judul Asli: BUMI MANUSIA.
Cetakan kelima : Terbitan Februari 1981
Sebuah Novel Sejarah (Buku per-Tama dari seri 4 Jilid)
Pengarang : Pramoedya Ananta Toer
Penerbit : Hasta Mitra, Penerbit Buku Bermutu Jakarta.
Pengarang : Pramoedya Ananta Toer
Penerbit : Hasta Mitra, Penerbit Buku Bermutu Jakarta.
Editor: Joesoef Isak
Kulit Depan: Si Ong (Harry Wahyu)
Illustrasi: Galam
Halaman 405
hard Cover, Kondisi MULUS (Second) bersampul plastik
Halaman 405
hard Cover, Kondisi MULUS (Second) bersampul plastik
Bumi Manusia
Adalah buku pertama dari serangkaian roman empat jilid (tetralogy)
karya Pramoedya Ananta Toer melingkupi masa kejadian 1898 sampai 1918,
masa Periode Kebangkitan Nasional, masa yang hamper-hampir tak pernah di
jamah oleh sastra Indonesia, masa awal masuknya pengaruh pemikiran
rasio, awal pertumbuhan organisasi - organisasi modern yang juga berarti
awal kelahiran demokrasi pola Revolusi prerancis
Judul Asli: ANAK SEMUA BANGSA.
cetakan kedua Terbitan Januari 1981
Sebuah Novel Sejarah (Buku Ke-Dua dari seri 4 Jilid)
Pengarang : Pramoedya Ananta Toer
Penerbit : Hasta Mitra, Penerbit Buku Bermutu Jakarta.
Pengarang : Pramoedya Ananta Toer
Penerbit : Hasta Mitra, Penerbit Buku Bermutu Jakarta.
Editor: Joesoef Isak
Kulit Depan: Si Ong (Harry Wahyu)
Design Buku: Marsha Anggita
Halaman 403
Soft Cover, Kondisi MULUS (Second)
Halaman 403
Soft Cover, Kondisi MULUS (Second)
Anak Semua Bangsa Berkisah tentang pengenalan si tokoh pada lingkungan sendiri dan dunia, sejauh pikirannya dapat menjangkaunya.
Judul Asli: JEJAK LANGKAH. cetakan ketiga Terbitan Februari 2001
Sebuah Novel Sejarah (Buku Ke-Tiga dari seri 4 Jilid)
Pengarang : Pramoedya Ananta Toer
Penerbit : Hasta Mitra, Penerbit Buku Bermutu Jakarta.
Pengarang : Pramoedya Ananta Toer
Penerbit : Hasta Mitra, Penerbit Buku Bermutu Jakarta.
Editor: Joesoef Isak
Kulit Depan: Si Ong (Harry Wahyu)
Design Buku: Marsha Anggita
Halaman 558
Soft Cover, Kondisi MULUS (Second)
Halaman 558
Soft Cover, Kondisi MULUS (Second)
JEJAK LANGKAH Berkisah tentang kelahiran organisasi –organisasi modern Pribumi pertama-tama dan,
Judul Asli: RUMAH KACA. cetakan ketiga Terbitan Februari 2001
Seperti pernah kami nyatakan pada kesempatan lain, kami tidak akan berpanjang-panjang dan membuang-buang waktu membahas dagelan kesewenang-wenangan kekuasaan politik rejim orde barunya golkar yang memberangus buku-buku Pramoedya. Mengapa? Tidak lain karena tuduhan Pramoedya secara lihay lewat karya-karyanya mempropagandakan marxisme-leninisme, di negeri-negeri yang paling anti-komunis pun menjadi bahan tertawaan yang paling menggelikan.
Sebuah Novel Sejarah (Buku Ke-Empat dari seri 4 Jilid)
Pengarang : Pramoedya Ananta Toer
Penerbit : Hasta Mitra, Penerbit Buku Bermutu Jakarta.
Pengarang : Pramoedya Ananta Toer
Penerbit : Hasta Mitra, Penerbit Buku Bermutu Jakarta.
Editor: Joesoef Isak
Kulit Depan: Dipo Andy – Gelaran Mouse
Illustrasi: Galam
Halaman 484
Soft Cover, Kondisi MULUS (Second)
Halaman 484
Soft Cover, Kondisi MULUS (Second)
RUMAH KACA Berkisah
tentang usaha colonial Hindia – Belanda dalam membikin Hindia menjadi
rumah kaca dalam mana setiap gerak-gerik penduduk di dalamnya dapat
mereka lihat dengan jelas, dan dengan hak exorbitant dapat berbuat
sekehendak hatinya terhadap para penghuni di dalam rumah itu
Tetralogi
ini adalah suatu kesatuan yang masing-masing jilidnya dapat berdiri
sendiri-sendiri. Sebelum roman empat jilid ini dituangkan dalam tulisan,
kisahnya diceritakan secara lisan oleh Penulis kepada teman-temannya
seperasaian di Unit III Wanayasa di pulau pembuangan Buru.
Suatu usaha lagi untuk mengenal Indonesia
Seperti pernah kami nyatakan pada kesempatan lain, kami tidak akan berpanjang-panjang dan membuang-buang waktu membahas dagelan kesewenang-wenangan kekuasaan politik rejim orde barunya golkar yang memberangus buku-buku Pramoedya. Mengapa? Tidak lain karena tuduhan Pramoedya secara lihay lewat karya-karyanya mempropagandakan marxisme-leninisme, di negeri-negeri yang paling anti-komunis pun menjadi bahan tertawaan yang paling menggelikan.
Sesuai dengan rencana Penulis dan Penerbit Hasta Mitra, dengan ini
diumumkan bahwa roman empat jilid ini yang di luar negeri dikenal
sebagai The Buru Quartet – Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, Rumah Kaca –
dan buku-buku lain yang pernah diberangus oleh rejim orde barunya
golkar, semua akan diterbitkan ulang sebagai Edisi Pembebasan; sedang
kesemua karya Pramoedya lainnya – termasuk karya klasik Penulis tahun 50
dan 60-an – juga akan berangsur dicetak ulang dalam rangka rencana
besar Hasta Mitra menerbitkan kembali secara menyeluruh Karya-Karya
Pilihan Pramoedya Ananta Toer.
Bahwa larangan terhadap buku-buku Pramoedya sampai hari ini belum
dicabut oleh Pemerintah, bukanlah menjadi urusan Penulis dan Penerbit.
Sebagai warganegara, kami akan tetap bekerja dan akan tetap terbit
seperti biasa – sebab itulah cara kami menghormati dan ikut aktif
menegakkan hak-hak azasi manusia sebagaimana selalu menjadi sikap kami
semasa jendral Suharto dengan mesin kekuasaannya – politisi golkar dan
para jendral – masih bebas berkuasa mempraktekkan kesewenang-wenangan
mereka. Tetap terbit walaupun pemberangusan berlangsung tidak
henti-hentinya, merupakan kontribusi kami untuk bersama para pejuang
demokrasi dan keadilan lainnya menegakkan HAM dan merebut kebebasan
kami sendiri
Terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu kami –
terutama sikap untuk tetap bersama kami, dan dengan segala risiko ikut
aktif mendistribusikan buku-buku kami – justru pada masa-masa
kesewenangan kekuasaan fasis golkarnya orde baru merajalela yang tanpa
proses apa pun memberangus buku-buku kami. Terimakasih kami kepada
mereka yang dengan sadar mendistribusikan dan tetap membaca karya-karya
Pramoedya yang dilarang – juga sekarang-sekarang ini – pada saat
sementara toko-toko buku besar masih ragu mendistribusikan buku-buku
Pramoedya hanya karena larangan terhadap buku-bukunya itu secara resmi
belum dicabut oleh Pemerintah.
Salut kepada sikap yang tidak hanya mau menunggu enaknya saja tanpa mau bersinggungan dengan risiko sekecil apa pun.
Joesoef Isak, ed.
SUMBER ARTIKEL:
http://www.hastamitra.net/2010/11/pramoedya-ananta-toer-edisi-pembebasan.html
1 komentar:
Masih ready ngak gan ?
Posting Komentar
Jangan lupa menuliskan sedikit komentar ya....? banyak juga boleh..........thanks.....