TERJUAL
Harga belum termasuk ongkir
HARGA PER MAJALAH Rp.20 rb
harus beli 1 set Rp.500.000
KONDISI: BAGUS, LAMA DI GUDANG JAKARTA 19 NOPEMBER 1977
ada 1 Majalah pembuka tanpa nomor, 20 hal
Majalah Nomor 1-5
Majalah Nomor 6 & 7 jadi 1 majalah, 21 hal
Majalah Nomor 8-9
Majalah Nomor 10 & 11 jadi 1 majalah 22 hal
Majalah Nomor 12-26
Total lengkap majalahnya ada 25 biji (1 majalah pembuka tanpa nomor. Majalah nomor 1-26 lengkap)
Majalah Fikiran Ra’jat 1932: suara Marhaen anti kapitalisme dan imperialisme
Hendry Gustian
Majalah Fikiran Ra’jat 1932-1933 yang dipimpin oleh Soekarno
yang mulanya sebagai salah satu alat untuk menyatukan PNI Baru dengan Partindo. Namun, setelah. Soekarno memilih masuk Partindo majalah ini tetap berusaha menjaga kenetralannya dan aroma. persatuannya walau pada akhirnya sedikit berbau Partindo. Hal ini dapat dilihat dari kiprahnya sebagai wakil marhaen dalam menyuarakan pandangan anti kapitalisme dan imperialisme dalam usaha untuk mencapai Indonesia merdeka. Kiprah majalah Fikiran Ra’jat sebagai wakil marhaen dalam menyuarakan pandangan anti kapitalisme dan imperialisme dalam penelitian ini dilihat melalui pemaparan dan pembahasan beberapa contoh karikatur, artikel dan primbon politik. Karikatur, Artikel dan Primbon Politik yang bernada radikal,ndaya cetak dan jangkaunya yang luas pada akhirnya menyebabkan majalah Fikiran Ra’jat dilarang peredarannya.
Harga belum termasuk ongkir
HARGA PER MAJALAH Rp.20 rb
harus beli 1 set Rp.500.000
KONDISI: BAGUS, LAMA DI GUDANG JAKARTA 19 NOPEMBER 1977
ada 1 Majalah pembuka tanpa nomor, 20 hal
Majalah Nomor 1-5
Majalah Nomor 6 & 7 jadi 1 majalah, 21 hal
Majalah Nomor 8-9
Majalah Nomor 10 & 11 jadi 1 majalah 22 hal
Majalah Nomor 12-26
Total lengkap majalahnya ada 25 biji (1 majalah pembuka tanpa nomor. Majalah nomor 1-26 lengkap)
Majalah Fikiran Ra’jat 1932: suara Marhaen anti kapitalisme dan imperialisme
Hendry Gustian
Majalah Fikiran Ra’jat 1932-1933 yang dipimpin oleh Soekarno
yang mulanya sebagai salah satu alat untuk menyatukan PNI Baru dengan Partindo. Namun, setelah. Soekarno memilih masuk Partindo majalah ini tetap berusaha menjaga kenetralannya dan aroma. persatuannya walau pada akhirnya sedikit berbau Partindo. Hal ini dapat dilihat dari kiprahnya sebagai wakil marhaen dalam menyuarakan pandangan anti kapitalisme dan imperialisme dalam usaha untuk mencapai Indonesia merdeka. Kiprah majalah Fikiran Ra’jat sebagai wakil marhaen dalam menyuarakan pandangan anti kapitalisme dan imperialisme dalam penelitian ini dilihat melalui pemaparan dan pembahasan beberapa contoh karikatur, artikel dan primbon politik. Karikatur, Artikel dan Primbon Politik yang bernada radikal,ndaya cetak dan jangkaunya yang luas pada akhirnya menyebabkan majalah Fikiran Ra’jat dilarang peredarannya.
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa menuliskan sedikit komentar ya....? banyak juga boleh..........thanks.....